Ker si kopit

duka sebegitu tajam tergores di langit ini,sayap kupu-kupu tak bisa membawa beban debu juga sapu lidi terlalu pendek untuk menyapu, sehektar puing yang dititipkan gempa kepadamu 

ini wilayah angin, bisik daun pada sebutir debu. dan debu itu memang tak pernah melihat onggokan bukit kapur di sana kecuali rumah-rumah yang rebah ditidurkan angin sebatas mana rentang tanganmu ketika gelombang memindahkan perahumu ke jalan raya?

atau ketika langit jadi hitam oleh gerhana atau ketika sebuah menara bergeser karena gempa? 

kita akan kembali ke dalam keabadian melalui liku-liku dalam riset waktu tak mudah kita menemukan ujung benang dalam rajutan alam, tak mudah kita memintal benang jadi gelas bagi air.

Postingan populer dari blog ini

Jangan memaksa orang lain mecintaiku, meski aku mecintaimu

M e n i k a h a d a l a h h a l u

H a i