M e n i k a h a d a l a h h a l u

Telah kunikahi dikau

Dengan jarak sebagai maskawin,

walimu adalah dekat tidak tergapai,

sedangkan saksinya jauh tiada berjarak,

melingkarkan cicin di jarimu berwaktu.


di depan tuan kadi dari negeri perih,

memang tak dapat kuucapkan kesetiaan 

sebab aku penjaja kasih,

mengetuk pintu bagi pemilik hati

setiap yang memberikan cinta kepadaku 

aku ulurkan seribu sayang baginya.


maka kita nikmati hari-hari jauhari,

di setiap detik yang mengantarkan menit 

hingga kita lupa bagaimana cara rahasia 

menyembunyikan suka citanya,

pada jam kita tiba-tiba menjadi serba tidak 

terduga dengan wajah terdedah pada setiap sejarah.


pada malam pertama kita tak bersua 

karena kita hanya menuju pengakhiran 

berujung cita-cita menjadi diri sendiri 

dan setiap orang yang mengenal kita 

mereka akan mengetahui diri mereka 

penuh jelaga dan berdosa.


kita akan hidup dari kecemerlangan lidah 

hingga setiap benda mencari tinta 

untuk merekam patah-patahan ucapan 

yang tak sengaja kita sisakan pada alam 

kepada masa tanpa tenggat.


anak-anak kita akan tumbuh dalam perjanjian sagu yang menjulang,

setiap akarnya akan mekar menyembur nafas,

yang bila terbunuh pun tidak akan rebah ke bumi,

tetapi mencari langit dengan pintu membuka,

buah tematu dan pelepah 

pati dan repu yang menobat berkah.


seperti diriku,

aku sadar bahwa engkau tidak bahagia

tapi jodoh tak pernah mendustai perkawinan,

kita pada posisi yang hanya bisa menerima 

kemudian belajar sedikit berharap 

agar kecewa tidak banyak tertangkap.

Postingan populer dari blog ini

Jangan memaksa orang lain mecintaiku, meski aku mecintaimu

H a i